Tak pernah aku
bermimpi, tak pernah aku menginginkan rasa ngilu menjadi temansetia, perih yang
selalu menyapa di kosongnya waktu. Kembali ku berlindung dibalik tirai keramaian,
membuang hal yang tak diharap.
Apa daya,
pertahanan semakin goyah saat menapaki jejak yang kau toreh, selalu indah dan
mencipta rasa ingin lebih. Aku takabur, selalu merasa memiliki kisah paling
sempurna. Aku takabur, selalu merasa kamulah seutuhnya punyaku.
Sampai di detik
itu, Tuhan menunjukkan kekuasaan-Nya.
Detik yang
berkurang tak pernah lekat dihitung, ingin segera kucapai tempatnya penghabisan
waktu. Tak perlu lagi ku bersembunyi dan merasa semua akan sama, sungguh sejak
kepergianmu, bernafaspun menjadi sesak saat menyadari kau benar tak ada.
Tepat hari ini,
aku berharap hujan enggan pergi, gelap tak berhenti, memanggil seluruh perih
untuk mengoyak isi hati. Hanya hari ini, aku izinkan mereka menguras habis
semua bendungan pertahanan yangtercipta. Hanya hari ini.
Selamat ulang
tahun untukku, semakin sedikit waktu tersisa, semakin cepat pertemuan kita kembali
disana. Sambutlah aku ketika tiba saatnya.
Gina Rizki Septiani